Menyantap Kalbi Gui Bak Pangeran
Jakarta - Ternyata makanan Korea sama menarik dan menggemaskan seperti wajah bintang film Korea, Bae Yong-jun, Choi Ji-woo atau Joo Ji Hoon. Semuanya disajikan segar dan tampilan cantik penuh warna. Kalbi, bulgogi hingga bibimbab pun dalam beberapa menit kami cicipi sambil menonton tayangan film drama Korea yang apik!
Menyebut nama Korea, saya langsung ingat serial film TV Korea Jewel in the Palace yang menampilkan kuliner istana Korea yang sangat tinggi. Peranan dayang Dae Jang Geum dalam meracik makanan di dapur istana menjadi episode-episode yang sangat menggagumkan. Meskipun tak sampai kegandrungan serial 'Winter Sonata' tetapi wajah Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo, sempat saya kenal lewat berbagai media karena populernya film tersebut. Siang itu saya memasuki Han Gang Authentic Korean Restaurant & Grill, teriakan 'Masishoyooo' - selamat datang dari para pramusaji mengiringi saya duduk di deretan kursi yang ada di tengah resto. Sengaja saya memilih meja santap di bagian tengah karena ingin menikmati tayangan film drama Korea yang dari layar datar di tengah restoran.
Restoran yang dibuka setahun lalu ini dikelola langsung oleh Ny. Rosaria H.J Park. 'Karena saya senang memasak maka semua saya awasi langsung termasuk para juru masak', demikian cerita nyonya Korea yang fasih berbahasa Indonesia dan sangat ramah. Banchan (dibaca 'pancan') merupakan beragam sajian sebagai pembuka. Semuanya ditaruh dalam piring dan mangkuk kecil. Ada kimchi sawi putih, kimchi mentimun hijau, gorengan ubi, bayam tumis, keong rebus (sora), telur ungkep daging, dan geranchin (telur kukus, mirip chawan mushi). Beragam sajian dalam porsi kecil merupakan ciri khas hidangan Korea yang mengiringi sajian utama. Maka dalam sekejap mejapun penuh dengan makanan. Kimchinya terasa sangat segar, kres..kres..rasa renyah sawi putihnya. Ini karena kimchi dibuat sendiri sehingga selalu segar.
Seperti terlihat dalam daftar menu, sajian BBQ (kalbi) merupakan sajian andalan Han Gang. Bukan hanya iga sapi, tetapi ada juga lidah sapi atau paha sapi. Bahkan tersedia Konci Gui - BBQ ikan konci khas Korea (yang bentuknya mirip ikan salem). Setelah bolak-balik melihat daftar menu, sayapun memilih Kalbi Gui, Dolsot Bibimba, Japchae dan sup wakame. Pramusajipun segera menyiapkan tungku yang ada di bagian tengah meja untuk memasak kalbi gui. Kalau di resto Jepang dan Korea lain, dipakai kompor gas portable maka di Han Gang dipakai tungku dengan bara api arang. Cara tradisional Korea dalam membuat Kalbi ini ternyata memberi efek pada daging iga yang dipanggang. (Jangan khawatir terkena asap bakaran iga karena pramusaji akan berhati-hati menutup tungku sehingga tak ada asap mengepul). Daging iga yang disayat tipis tetap dengan tulangnya berwarna kecokelatan, dengan serpihan karamel kecokelatan di sisinya. Ny. Rosaria pun mengajari saya menyantap kalbi ini. Kalbi disajikan disajikan dengan sepiring selada, kenip (daun wijen), irisan bawang putih dan cabai hijau plus sepiring kecil sambal. Dengan sumpit, sehelai daun selada ditaruh di tangan, diberi sehelai daun kenip, seiris bawang putih dan cabai hijau plus sedikit sambal. Dilipat dan langsung 'disuapkan' ke mulut saya. Ya, persis sama dengan adegan Chae kyoung - sang puteri mahkota saat menyuapkan kalbi ke mulut Pangeran Lee Shin - sang putera mahkota dalam film 'Princess Hours'. Ternyata paduan segar daun selada, harumnya daun kenip dengan daging iga panggang benar-benar istimewa. Renyah, segar dengan rasa gurih manis daging. Daun kenip ini mampu meredam aroma tajam bawang putih. ( Hmm...pantas saja Pangeran Shin ketagihan makanan yang tak pernah disajikan di istana ini!).
Dolsot Bibimbab, nasi dengan paduan sayuran dan telur plus bumbu cabai merah ini disajikan dalam mangkuk panas. Setelah diaduk oleh pramusaji, nasi berwarna oranye ini ternyata tak pedas menggigit tetapi justru gurih harum dan nasinya pun sangat pulen! Suun yang mulur lembut dalam sajian Japchae sangat menggoda lidah saya. Mi dari tepung kentang ini memang mirip tumis suun. Diberi irisan kecil daging sapi, wortel, daun bawang plus taburan biji wijen. Aroma bawang putih, minyak wijen dan kecap asin membuat suun yang lentur ini makin enak saja. Sup wakame dengan kuah bening disajikan dalam mangkuk sedang. Porsinya cukup besar sehingga saya kewalahan menghabiskan. Padahal menurut Ny. Rosaria, wakame mengandung antioksidan tinggi yang bisa membuat kulit mulus bak bintang film Korea. Wah! Sebagai penutup sayapun menikmati Citroen Honey, jus jeruk Korea yang disajikan dengan madu. Manis-manis asam dan segar! Nah, kalau mau merasakan sentuhan istimewa home cooking khas nyonya Korea yang serba segar dan enak, boleh saja singgah di resto yang ada di kawasan selatan Jakarta. Perut bukan saja kenyang tapi siapa tahu Anda ketemu selebriti yang banyak datang ke tempat ini plus bintang film Korea yang selalu menemani Anda lewat flat TV!
Han Gang Authentic Korean Restaurant & Grill
Jalan Woltermongonsisi no.99
Jakarta Selatan
Telp: 021-7278-7802
Jam buka : 11.00 - 23.00 WIB (Senin-Minggu)
Harga : Rp. 50.000,00 - Rp. 130.000,00 per porsi (dev/Odi)
>>>www.detikfood.com
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home